Sabtu, 28 Januari 2012

RelationSHIT


Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman teman yang dengan sengaja atau tidak turut membuat kepala saya gatal mendengar keluh kesah yang mereka sampaikan setiap kali asyik menikmati secangkir kopi disela-sela rutinitas di pagi sampai malam hari (sedikit pengalaman pribadi juga sih,heheheee). Bagi mereka yang pernah atau minimal pernah merasa muak, mual, muntah, sampai pada mereka yang pernah merasa perih kembung sama yang namanya pacaran yang selanjutnya saya sebut “RELATIONSHIT” mungkin ada baiknya menyimak uraian berikut.

Banyak sekali di antara manusia-manusia Indonesia bahkan dunia yang menganggap pacaran adalah sesuatu yang legal, yang lebih pantas dan sangat jauh lebih terhormat dari poligami yang sebenarnya boleh menurut keyakinan saya, dengan catatan sesuai norma dan aturan tentunya. Pandangan seperti ini sangat wajar mengingat pola pikir kebanyakan kaum muda dewasa ini yang sudah terkontaminasi cerita-cerita fiksi mulai kecil sebelum tidur sampai gedhe cerita tidur dan peniduran. Sepertinya pacaran memang sudah menjadi tradisi yang selalu diprogramkan kelestariannya oleh kebanyakan pemuda di negara tercinta ini. Sebelum membaca tulisan ini lebih lanjut saya sarankan “Loe-Loe Pada” ngresensi diary depresi Loe masing-masing. Disitu anda akan paham dan selanjutnya mengerti apa yang akan kita bahas bersama ini. Terlebih lagi saya akan lebih mudah membantu anda membangkitkan pengalaman-pengalaman sensasional yang pernah terjadi dalam hidup anda. Heheheee....

Monyet (2011:168) menyatakan bahwa, “di Indonesia, Jomblo/fakir asmara sering dianggap sebagai warga negara tingkat dua. Mereka dilecehkan, diledek, dan dianiaya secara psikologis”. Berdasarkan kutipan tersebut, maka hipotesis saya adalah: Angka kelahiran setan di Indonesia yang sangat tinggi dan tidak dibarengi dengan kematian adalah penyebab kunci mengapa di Indonesia fakir asmara dikatakan sebagai warga negara tingkat dua. Warga negara tingkat satu adalah koruptor, jadi koruptor yang lagi jomblo adalah warga negara tingkat satu setengah.

Kalau Suhu saya ‘Si Monyet yang Suka Parkir Sembarang’ sibuk dengan JOMBLONOLOGINYA, berikut saya paparkan tipe-tipe penyakit relationshit menurut penyebabnya.

1. Penyakit Struktural
Penyakit strutural adalah penyakit yang disebabkan kualitas hubungan yang dijalani. Penyakit ini seringkali timbul akibat pola hubungan yang statis. Salah satu pihak menjadi pihak yang teraniaya, sedangkan pihak lain berperan menjadi Raja/Ratu yang wajib dituruti apapun suara yang keluar dari kedua mulutnya, termasuk yang bawah juga.

2. Penyakit Cyclical
Penyakit cyclical adalah penyakit akibat imbas naik turunnya siklus kejiwaan seseorang sehingga permintaan akan pemenuhan keinginan bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari penawaran, tergantung tingkat kejiwaan seseorang. Seperti namanya penyakit ini dipengaruhi oleh siklus hubungan antara kedua belah pihak. Tingkat stress akibat pekerjaan maupun rutinitas pola hubungan yang cenderung statis serta kejenuhan akibat minimnya pengertian dari kedua belah pihak berpengaruh besar terhadap penyembuhan penyakit ini.

3. Penyakit Friksional
Penyakit jenis ini merupakan penyakit normal, maksudnya penyakit relationshit yang sifatnya temporer akibat pergeseran antara permintaan dan penawaran. Saya katakan normal karena penyakit ini timbul karena adanya hasrat atau keinginan seseorang untuk mendapatkan yang lebih baik. So, penyakit ini merupakan penyakit yang paling mematikan terutama bagi mereka yang kurang atau bahkan tidak baik. Peace. . . . . (^o^)

4. Penyakit Deflasioner
Serupa dengan friksional penyakit ini timbul akibat kesenjangan antara harapan dan realita yang didapat dari pasangan. Penyakit inilah sebenarnya yang memicu seseorang melakukan urbanisasi/hijrah mencari lahan baru yang dianggap bisa memberikan segala sesuatu yang ia inginkan (Bahasa Ilmiah: Selingkuh).

Demikianlah beberapa penyakit yang berhasil saya analisa selama bertahun-tahun, semoga bermanfaat. Lalu, bagaimana dengan anda? Bisakah menjelaskan kepada saya mengenai manfaatnya? Atau mungkin sebagian dari anda termasuk penderita penyakit-penyakit tersebut? Jika begitu saya ucapkan turut berduka cita atas pembodohan yang kita buat sendiri.

Berikut ini saya berikan beberapa pernyataan yang sangat perlu kita renungkan bersama. Tidak ada jawaban pasti, semua tergantung pada tingkat inteligensi kita masing-masing untuk menjawabnya.
  • Kangen, Rindu, atau perasaan ingin bertemu sesungguhnya adalah satu dari sekian bukti yang menunjukkan bahwa hubungan semacam ini membuat para penganutnya lemah.
  • Cemburu adalah nama lain dari ketidak-PD-an.
  • Depresi adalah kontra indikasi dari apa yang kita ucap, “dunia serasa milik berdua”.
  • Ketika sedang asyik ngobrol berdua lewat telpon tiba-tiba pacar tidur dengan tampang tidak berdosanya meninggalkan kita yang asyik berbicara dengan udara hampa, bagaimana perasaan anda?
  • Galau hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini.
  • Lebih suka mana? “COYYI”? Atau “MAAF”?
  • "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya?????".
  • Dan pertanyaan pamungkas yang sampai sekarang saya sendiri juga belum menemukan jawabannya, “Pacaran itu kan tipu daya setan, jadi ngapain diseriusin???!" (Ada yang bisa jawab???).
Menurut hemat saya pemuda kita bukan ingin apalagi dengan sengaja menciptakan kondisi mencekam dari apa yang saya sebut relationshit. Meskipun begitu tidak bisa dipungkiri bahwa relationshit yang berkembang dan mewabah dewasa ini memang sudah menjadi paradigma tersendiri dan tidak jarang pula sebagian besar dari penganut paham seperti ini sakit hati, depresi, bahkan sampai gantung diri. Jadi, semua kembali kepada pilihan kita. Mau pola hubungan yang katanya menantang sebagai bahan pengalaman psikologis atau hanya diam dan dikatakan sebagai warga negara tingkat dua.
Terserah anda. . . . (^.^))

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...