Senin, 30 Juli 2012

Monolog di Pagi Buta


Barangkali akulah sebagian orang yang tak sanggup mengingat saat pertama kali orang itu membisikkanku lantunan indah, suara yang sekarang lima kali sehari selalu aku dengar. Akulah ia yang tak selalu mendengar doa serta harapan apa saja yang orang itu syairkan, dalam sujud perenungan, dalam peluh keringatnya bekerja.

Aku kembali ke tempat dimana pertama kali orang itu membentakku. Tempat yang menjadi segala sesuatu tentangnya menjadi begitu menyebalkan. "Pergi sana, pergi dengan dia kebanggaanmu!!". Suara paling menyakitkan yang pernah aku dengar. Tajam dan cadas!!

"Ah, kau terlalu kolot. Tak pantas kau hidup di jaman ini. Tak pernah muda dan gagal kau menjadi tua". Makiku yang berlalu dengan tarikan gas dan suara pembuangan yang ku buat sangat tidak nyaman. Dan aku pergi, dengan bekal dendam dalam hati.

Hingga saat ini, di pagi buta ini, dengan segenap dendam dan kepala batu yang mencair aku perhatikan wajahmu yang terlelap. Kenapa kau menjadi begitu pemalu. Jutaan makian menghantam dadaku. Bisakah aku menjadi lelaki tanpamu? Bisakah aku menjadi demikian bertanggung jawab seperti dirimu? Bisakah aku menjadi begitu penyayang tanpa mulut berbusa dengan sedikit kata seperti dirimu? Aku tak akan bisa, yakinku.

Maafkan bibir ini yang terlalu malu menyebut namamu. Maafkan aku yang demikian pelupa bagaimana risaunya jiwamu ketika mendengarku jatuh sakit, atau sekedar kehabisan bekal dalam perjalananku. Kepala ini terlalu besar, kemudian meledak, lalu membuatku tersungkur seakan tak berotak dengan baju, celana, handphone, motor, dan isi dompet yang dengan bengis terlanjur ku akui menjadi milikku sendiri.

Maafkan aku yang selalu menjadi batu atas setiap kata yang terlontar dari mulutmu. Barangkali benar, akulah ia wajah-wajah yang tak tahu malu mengakui segala milikmu. Akulah ia yang tak selalu memperhatikan guratan di dahimu. Dan seketika, bukan hanya air mata yang mengalir dari dalam jiwaku. Tetapi juga cinta.

Maafkan aku ayah, maafkan anakmu yang belum sempat membahagiakanmu.


- Malang, 28 Juli 2012 -

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...