Sabtu, 24 Maret 2012

Kisah Seorang Hakim Dengan Nenek Pencuri Singkong



Berikut ini ada sebuah kisah inspiratif yang begitu menggugah. Diceritakan seorang nenek miskin yang melanggar hukum dan ditangani seorang hakim yang adil dan bijaksana. Berikut kisah selengkapnya.

Di ruang sidang pengadilan, seorang hakim duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong. Nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, dan cucunya kelaparan. Namun seorang laki yang merupakan manajer dari PT yang memiliki perkebunan singkong tersebut tetap pada tuntutannya, dengan alasan agar menjadi contoh bagi warga lainnya.

Hakim menghela nafas dan berkata, “Maafkan saya, Bu”, katanya sambil memandangi nenek itu.

”Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. Saya mendenda anda Rp 1 juta dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun seperti tuntutan jaksa PU”.

Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam. Namun tiba-tiba hakim mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil dan memasukkan uang Rp 1 juta ke topi toganya serta berkata kepada hadirin yang berada di ruang sidang.

"Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini, sebesar Rp 50 ribu, karena menetap di kota ini, dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya".

"Saudara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa”.

Sebelum palu diketuk nenek itu telah mendapatkan sumbangan uang sebanyak Rp 3,5 juta dan sebagian telah dibayarkan kepanitera pengadilan untuk membayar dendanya, setelah itu dia pulang dengan wajah penuh kebahagian dan haru dengan membawa sisa uang termasuk uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer PT yang menuntutnya.

Seandainya benar ada hakim seperti itu di Negeri ini, Hmmm (sambil menengok ke atas, melambungkan fantasi yang setinggi-tinggi sekaliiiiii, bintang kecil, heheheee)...
Kalau pun ada saya yakin jumlahnya sangat amat jarang sekali, bahkan saya berani menambahkan kata "banget beud" di akhir kalimat tersebut.
Jujur, saya masih ragu tentang kebenaran cerita yang saya kutip dari facebook Polres Sidoarjo ini. Tidak ada sumber yang jelas dari mana asal kisah ini. Dalam cerita ini tidak ada latar tempat secara pasti di mana kisah ini terjadi. Saya googling ternyata sama saja, banyak versi mengenai tempat terjadinya kisah ini. Bagaimana pun juga saya tetap berharap semoga kisah di atas merupakan kisah nyata yang benar-benar terjadi. Terserah terjadi di mana, asal tidak di Negeri dongeng saja. AMIEN. . .



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...