Selasa, 11 Desember 2012

Bebas


La, barangkali pernah ada yang menanyakan tentangnya kepadamu, "Siapa dia?" Pertanyaan tua, kegalauan pertama yang dirasakan manusia pertama. "Apakah ia merah? Apakah ia hijau? Apakah ia biru? Apakah ia putih? Hitam? Coklat? Kuning? Atau malah tak berwarna?"

Salah satu pendongeng bilang ia adalah kebebasan. Merasakannya adalah keindahan. Matahari yang mengatas perlahan, meninggalkan musim-musim kegelisahan. "Jika demikian La, mungkinkah ia pink?"

La, bagaimana kalau kita mengkajinya sendiri? Kita pejamkan mata kita, dan kita rasakan imajinasi yang mulai menyala-nyala. Kemudian di sana kita lihat burung air yang hijrah meninggalkan musim kecemasan. Kita lihat tariannya, kebersamaannya, juga keberaniannya ke tempat bernama kebahagiaan.

La, barangkali benar ia adalah kebebasan. Ia tidak mengekang, ia membebaskan. Ya membebaskan kita dari rasa cemas dan ketakutan. Ia tidak merantaimu, ia membebaskanmu dari rasa gelisah dan sakit karena terkalahkan. Ia tidak menuntutmu, ia menuntunmu ke duniamu sehingga kau bisa lebih mengenal bagaimana indah yang mampu membahagiakanmu.

La, maka bukalah matamu. Tumbuhkanlah sayap-sayap patahmu kemudian terbanglah dengan caramu yang paling bebas. Di sana kan kau lihat ia membebaskanmu dari air mata dan rasa sakit yang menindas.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...