Jumat, 14 September 2012

Malaikat Tanpa Sayap


“Dalam hidup, nggak ada jaminan buat terus bahagia, nggak ada kepastian buat apapun, semua orang bisa terlempar keluar dari kotak rasa nyamannya. Secara tiba-tiba.”
“Kita memang hidup dalam sekat-sekat, pengkotakan, pelabelan, dan saat label kita dicabut, kita bukan siapa-siapa lagi.”
“Persetan dengan pengkotak-kotakan, sekat-sekat yang berdiri tegak diantara manusia. Toh hidup ini dunia mainnya orang dewasa. Kita pura-pura tua untuk ngelewatinnya, atau pura-pura jadi anak-anak buat ngehindarinnya.”
“Embun nggak perlu warna biar bisa bikin daun jatuh cinta. Sama kaya aku, aku nggak punya alesan nggak jatuh cinta sama kamu.”
“Kalo aku pergi, aku nggak minta banyak. Kamu inget aku sekali-kali, oke..”
“Tapi kadang dalam hidup, kita tidak dihadapkan pada pilihan. Dalam hidup, nggak ada jaminan buat terus bahagia. Seperti burung-burung senja itu, yang bisa mendadak melayang jatuh nggak pernah kembali ke sarang mereka. Tapi buat aku dan Mura, waktu pernah mematahkan sayap-sayap kami, tapi waktu pula yang menyembuhkan, dan mengajari kami, untuk tidak pernah menyerah.”
“Kamu tahu nggak, kalau aura kamu positif, positif terhadap hidup, pasti alam juga akan mendukung dan setuju sama kamu.”
“Kadang, untuk ninggalin temen yang kita sayang,kita justru bikin dia marah dan sakit hati, agar saat kita pergi,kita nggak merasa terlalu kehiilangan.”
“Kita punya banyak pilihan buat jalanin hidup, tapi nggak punya pilihan buat mati”
“Cinta bukan masalah memiliki. Cinta adalah berani untuk pergi, atau ditinggal pergi.”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...